Kamis, 14 Juni 2012

Oli Mahal Bikin Jarak Tempuh Kendaraan Makin Jauh?


Jakarta - Akhir-akhir ini banyak pemilik mobil beranggapan bahwa semakin mahal pelumas mesin, maka semakin jauh pula jarak tempuh kendaraan. Hal ini seakan-akan sudah sangat 'nyangkut' di pikiran semua pemilik kendaraan. Benarkah?

Lalu kapan waktu yang tepat mengganti oli mesin mobil? Brand Manager Castrol Indonesia Ivan Rilman punya tips yang tepat agar Anda tidak salah kaprah.

1. Hal pertama adalah mendengar rekomendasi pabrikan. Sesuaikan oli dengan tahun membuatan mobil. Tidak perlu membeli oli mahal kalau mesinnya mesin lama. Begitu juga sebaliknya. Jangan gampang terprovokasi dengan iklan.

"Mobil di bawah pemakaian 5 tahun sebaiknya menggunakan pelumas yang encer. Tapi kalau sudah di atas 5 tahun gunakan oli yang agak kental. Oli mahal belum tentu bisa membuat jarak tempuh kendaraan lebih jauh," kata Ivan ketika ditemui detikOto di Jakarta.

"Mobil baru logikanya masih bagus, mesinnya masih presisi dan itu harus pakai oli yang encer, kalau pakai oli kental kerja mesin jadi berat. Nah tapi lama kelamaan mesin terkikis, biasanya mulai di atas 5 tahun. Dan adanya kehausan, dan kalau sudah longgar butuh oli yang agak kental untuk merapatkan rongga tersebut. Makanya butuh oli lebih kental," sahutnya.

2. Waktu yang tepat mengganti oli mesin adalah 5.000 atau 7.000 km atau sesuai rekomendasi dari pabrikan.

"Bukan seperti sugesti jika oli lebih mahal maka jarak tempuh mobil lebih jauh, tapi yang tepat itu menyesuaikan anjuran ATPM. Banyak produsen oli menawarkan janji pemakaian oli bisa sampai 12.000 km. Jangan termakan iklan. Sesuaikan dengan persyaratan atau permintaan pabrikan mobil," kicaunya.

"Umumnya Konsumen keluar lebih banyak uang untuk beli oli, secara otomatis konsumen ingin jarak tempuh yang lebih jauh. Kebiasan itu sangat salah," tutur Ivan.

3. Lebih baik biasakan ganti filter oli setiap 2 kali ganti oli.

"Hal ini untuk menghindari kerusakan pada filter oli. Pastikan oli yang masuk ke ruang mesin dengan bersih," 


Jurus Irit BBM ala Toyota Avanza




Jakarta - Toyota Avanza Veloz adalah salah satu mobil 'sejuta umat' yang akan terjaring kebijakan pengendalian BBM. Untuk mengirit penggunaan BBM setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama tidak membawa banyak barang di dalam mobil.

"Bawa barang-barang seperlunya saja," saran PR Manager PT Toyota-Astra Motor Rouli H. Sijabat di sela-sela test drive Toyota Camry di Nusa Dua, Bali, Jumat (27/4/2012).

Sering kali secara tidak sadar kita memasukkan terlalu banyak barang-barang tak diperlukan ke dalam mobil. Biasanya barang yang dibawa di perjalanan sebelumnya tidak dikeluarkan lagi dari mobil dengan asumsi bila kelak diperlukan mudah dicari.

Bukan hanya barang-barang buat kebutuhan aktivitas keluarga yang bisa menambah beban mobil. Penambahan aksesoris juga membuat beban mobil makin berat, terutama mengganti pelek menjadi lebih besar dan lebar.

Padahal semakin banyak barang yang diangkut, otomatis berat mobil bertambah. Makin berat bobot mobil, tenaga mesin buat menghelanya semakin besar.

"Makin besar tenaga yang mesin keluarkan, makin banyak BBM yang diperlukan," ujar pria ini.

Upaya penghematan berikutnya adalah dengan menjaga putaran mesin pada kondisi optimalnya. Mobil yang berjalan pada RPM optimal, maka semakin efisien pula konsumsi bahan bakarnya.

"Untuk yang Veloz, optimalnya itu pada RPM 3-4 ribu," jelas pria murah senyum ini.

Kemacetan lalu lintas Jakarta yang mengharuskan stop and go, diakui bisa membuat konsumsi BBM lebih boros. Namun tetap bisa ditekan dengan perilaku mengemudi yang biasa saja. Tidak seolah dikejar setan.

"Perpindahan giginya gradual saja, jangan penuh sentakan atau malah dibuat tarik-tarikan," sambungnya.

ari tidak sepakat terhadap ide lain menghemat pengeluaran dengan mengoplos Pertamax-Premium.

Sepetahuannya belum ada penelitian akurat mengenai komposisi ideal perpaduan dua jenis BBM beda 'kasta' itu agar menujukkan kinerja maksimal.

"Yang pasti oktannya akan turun. Bila menggunakan BBM oktan lebih rendah dari rekomendasi pabrik, dampak jangka pendek yang dirasakan adalah mesin ngelitik. Dampak jangka panjang, piston jebol, lebih mahal jatuhnya," papar ari



10 Tips Safety Driving dan Irit BBM









Jakarta - Ada beberapa tips dapat membantu Anda untuk tetap menjalankan safety driving sekaligus juga menghemat bahan bakar atau economic driving dan eco-friendly driving.

Apa sajakah itu? Pabrikan mobil Ford memberi 10 tips untuk Anda.

Tips 1: Kenakan sabuk pengaman sepanjang waktu


  • Sebelum Anda menyalakan mesin, kenakan sabuk pengaman
  • Desaklah penumpang Anda untuk menggunakan sabuk pengaman
  • Sebab, menggunakan sabuk pengaman dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan luka serius atau kematian ketika kecelakaan.

Tips 2: Sesuaikan kaca spion belakang dan samping



  • Sebelum Anda menyalakan mesin, sesuaikan kaca spion samping dan belakang pada sudut yag tepat untuk memaksimalkan jangkauan penglihatan
  • Pandangan keluar melalui jendela belakang dan sepanjang sisi kendaraan harus jelas dan tidak terhalang.

Tips 3: Mengemudi dengan tenang sambil mengantisipasi situasi lalu lintas



  •  Menghindari rangkaian percepatan dengan pengereman secara konstan
  • Berpindah jalur lebih awal ketika mendekati halangan dan selalu gunakan sinyal belok kiri/kanan (lampu sein)
  • Secara mulus setarakan perbedaan kecepatan
  • Izinkan kendaraan lain mendahului Anda. Jadilah lebih sopan kepada pengemudi lain.

Tips 4: Hindari gangguan saat mengemudi



  • Ingatlah, semakin banyak gangguan dapat meningkatkan risiko tabrakan
  • Mengemudi menuntut perhatian penuh Anda
  • Gangguan ketika mengemudi mencakup aktivitas menyesuaikan radio, berbicara di ponsel atau dengan penumpang lain, makan atau minum dan lainnya. Gangguan-gangguan ini dapat mengalihkan perhatian Anda dari jalan raya dan meningkatkan resiko berkendara.

Tips 5: Pertahankan jarak aman 3 detik antar kendaraan



  • Tingkatkan jarak keselamatan untuk membantu Anda meningkatkan rentang waktu untuk bertindak atau bereaksi
  • Pertahankan jarak aman antara kendaraan Anda dan kendaraan di depan Anda karena sewaktu-waktu kendaraan tersebut dapat berhenti secara mendadak.
  • Gunakan aturan waktu 3 detik. Jarak 3 detik itu berbeda-beda untuk tiap kecepatan
  • Cara menghitungnya, pilihlah satu titik yang diam di jalan. Jika mobil di depan Anda melewatinya, Anda harus dapat menghitung hingga tiga sebelum Anda melewati objek yang sama
  • Jika cuaca buruk dan penglihatan berkurang misalnya dalam keadaan hujan deras, tingkatkan interval waktu menjadi 6 detik.

Tips 6: Gigi tinggi atau kecepatan mesin rendah



  • Pengemudi harus berpindah gigi ke gigi berikutnya ketika kecepatan mesin sudah mencapai 2.000 rpm sampai 2.400 rpm.

Tips 7: Gunakan momentum kendaraan dan eneri terbangun (built-up energy)



  • Lepaskan kaki dari pedal lebih awal ketika:
a. Mendekati lampu merah
b. Sebelum berubah arah
c. Dalam lalu lintas berhenti dan berjalan (stop and go)
d. Di persimpangan
e. Mendekati rambu 'berhenti'.

Tips 8: Matikan mesin secara selektif



  • Jika ingin berhenti dan diam selama lebih dari 20 detik, lebih ekonomis mematikan mesin
  • Situasi memungkinkan lain:
a. Ketika mengisi atau membongkar muatan
b. Di lampu merah
c. Dalam kemacetan
d. Pada gerbang tertutup (perlintasan rel)

  • Menyalakan dan mematikan mesin tidak merusak saklar starter atau mengurangi masa gunanya
  • Konsumsi bahan bakar ketika mesin stasioner selama 3 menit sama dengan 1 kilometer mengemudi dalam kecepatan 50 km/jam.

Tips 9: Tekanan ban cukup



  • Periksa dan pastikan tekanan ban secara reguler dan disesuaikan dengan anjuran (lihat buku manual kendaraan). Kebiasaan ini dapat menghemat bahan bakar dan meningkatkan keamanan
  • Tekanan ban yang benar dapat memberikan penghematan bahan bakar antara 1-3 persen
  • 0,3 bar di bawah tekanan ban optimal yang direkomendasikan dapat meningkatkan hambatan gelinding (rolling resistance) hingga 10 persen
  • Ban dapat kehilangan setengah dari tekanan udaranya tanpa menjadi datar.

Tips 10: Singkirkan beban dan rak yang tidak digunakan
  • Singkirkan beban yang tidak diperlukan dari tempat penyimpanan barang di mobil

Tips Suspensi Si Kembar Avanza-Xenia Makin Empuk




Jakarta - Tidak dipungkiri suspensi yang bagus memberikan kenyamanan lebih ketika berkendara. Dan mungkin untuk anda yang memiliki kendaraan Toyota seperti Rush dan Avanza atau mungkin Daihatsu seperti Terios dan Xenia tahun-tahun awal perakitan, pasti mengalami masalah suspensi yang agak keras.

Keempat varian ini memiliki suspensi yang sama. Seperti yang diungkapkan Hasan ahli suspensi dari Duta Mas, Fatmawati.

"Iya keempat varian ini diawal-awal tahun pembuatannya agak keras, tapi seiring bertambahnya waktu keempat varian ini mengalami perubahan dengan semakin empuk," ujar Hasan, lelaki berambut gondrong ini.

Hasan pun mencoba menjelaskan apa yang menjadi penyebab kerasnya suspensi terhadap 4 varian ini.

"Sebenarnya untuk keempat varian ini tidak ada yang salah (suspensi keras), tapi karena varian ini bertipe setengah (semi jip) maka suspensinya menjadi agak keras mirip dengan milik jip. Dan ini terletak dari pemilihan per dari keempat varian ini," jelas Hasan.

Lalu dengan gamblang, Hasan memberikan tips agar setiap kendaraan setiap pengendara bisa lebih nyaman saat dikendarai.

1. Suspensi memang memiliki selera tersendiri disaat berkendara tergantung dengan selera pengendara. Namun bila dirasa suspensi anda mengalami masalah, gantilah suspensi yang memiliki lingkaran lebih banyak. Hal ini agar tekanan yang diberikan berat dapat tertahan dengan baik sehingga akan terasa lebih empuk.

2. Di saat anda memutuskan untuk mengganti suspensi anda namun uang tidak memadai lakukanlah secara bertahap. Misalnya dengan mengubah Per terlebih dahulu. Setelah itu rasakan terlebih dahulu untuk beberapa saat dan apabila anda merasa masih tidak enak, ada baiknya anda juga mengganti shockbreaker milik kendaraan anda. Namun itu pun dilakukan setelah anda mencicipi beberapa saat dan dirasa masih kurang.

3. Pastikan anda menggunakan Sparepart yang terbuat dari bahan yang terbaik.

4. Lakukanlah konsultasi sebelum melakukan penggantian suspensi agar lebih awet dan tidak membuang uang yang berlebihan.